ZA,GL

7 Nasehat 'Gila' Bob Sadino untuk Anak Muda

Pengusaha kondang Bob Sadino pada akhirnya meninggalkan kita semua dengan penuh kenangan serta motifasi-motifasinya yang di luar pemikiran intelektual. Kita nggak mungkin lupa dengan celotehannya yang ceplas ceplos saat menghadiri acara seminar.

Alm. Om Bob juga bukan tipikan orang yang teks book, berbicara berjam-jam dihadapan parea dosen, rektorat, serta para sarjana S2 dengan santai dan hanay mengenakan kemeja putih lusuh dan bercelana pendek jeans belel.

Namun begitu, bukan Om Bob namanya kalau tak menyisakan pesan dan wejangan kepada setiap orang yang berbicara padanya. Sangat teramat sering ternyata Om Bob menulis nasihat secara tersirat kepada lawan bicaranya.

Nah , mungkin ini beberapa pesan yang dianggap gak masuk akal alias 'gila' oleh sebagian kalangan, namun kalo dipikir-pikir, ada benarnya Om Bob berbicara ini.

Dirangkum oleh Rendy Yulianto via merdeka.com, inilah 7 pesan Bob Sadino untuk generasi muda...
 
1. "Jika ingin bahagia (Sukses) jangan jadi karyawan".

Di salah satu seminar beliau pernah menyatakan statement yang membuat gemuruh peserta adalah, bahwa 'jika ingin bahagia (sukses), jangan jadi karyawan'. Padahal peserta dari seminar itu adalah sebagian besar adalah karyawan, bayangkan!

Statement beliau ini menurut saya, tidak salah. Namun juga tidak sepenuhnya benar. Kebahagian dan kesuksesan itu tidak semata-mata diukur dari banyaknya materi, dan apa profesi seseorang. Lalu apakah hidup sebagai karyawan itu tidak bahagia? Tidak juga. Banyak karyawan yang bahagia dengan segala kondisinya. Tentu parameter kebahagian berbeda, beda setiap orang.

Apakah statement ini salah? Tidak juga. Memang peluang mencapai kebahagian dengan keberlimpahan materi akan lebih terasa jika kita menggapainya melalui bisnis, melalui dagang dan sukses. Tetapi tidak sedikit juga pengusaha yang terlilit hutang dan akhirnya sengsara. Sekali lagi pilihan sukses dan bahagia itu bergantung yang menjalani. Tentu dengan konsekuensi masing-masing memang dengan berbisnis, peluang seseorang untuk mencapai puncak kebahagian jauh lebih terbuka.

 
2. "Kuliah itu bikin goblok, siapa yang hadir di seminar ini, besok jangan masuk kuliah"

Di seminar yang lain, beliau secara terang-terangan menyampaikan kalau kuliah itu kegiatan "goblok", dan menyuruh besok jangan masuk kuliah. Sangat frontal memang, menyampaikan statement seperti itu didepan ratusan mahasiswa dan akademisi.

Tentu saja banyak audience yang kemudian heboh dengan sendirinya, maklum sebagian peserta seminar itu adalah mahasiswa muda yang polos, lugu, dan baru semangatnya mencari jatidiri di kampus tercinta. Mendengar statement itu tentu batinnya berontak.

Namun kalau kita mau berpikir mendalam, apa yang disampaikan om Bob ini sebenarnya sangat masuk akal. Namun bagi sebagian orang ini justru menyesatkan, apalagi bagi MABA (mahasiswa Baru).

Maksud saya, jika Anda ingin mencapai karir bisnis Anda dengan otodidak dan belajar berjualan sablon printing, misalnya (seperti yang banyak dilakukan MABA saat membuat bisnis plan) terus apa gunanya kuliah, kalau yang dipelajari adalah science. Maka apa istilah yang tepat kalau bukan "goblok (versi Bob Sadino). Contoh lagi: bisnis di bidang hiburan padahal kuliahnya Psikologi, bisnis di bidang desain padahal kuliahnya di MIPA, bisnis makanan padahal kuliahnya di Teknik.
Bagaimana enggak goblok? apa yang susah-susah di pelajari, tidak dipakai dalam bisnis. Lalu bagaimana seharusnya? Anda seharusnya bisa menjawabnya.

3. "IPK di atas 3 koma alamat calon karyawan"

Ini ada salah satu fakta yang menarik. Kata Om Bob kalau kuliah kok IPK-nya diatas 3, itu tandanya calon karyawan. Hmm, sangat masuk akal, karena kecenderungan orang yang memiliki IPK bagus apalagi di fakultas favorit, tentu memiliki idealisme tinggi untuk mengaplikasikan ilmunya. Tidak lain adalah melamar kerja, di perusahaan dan menjadi karyawan.

Itulah mengapa justru Bob Sadino mengajarkan, kalau mau sukses bisnis IPK harus jeblok. Tidak salah sih. karena dengan demikian tidak memiliki pilihan lain selain berwirausaha, karena kalaupun mau melamar kerja juga tidak ada yang menerima karena IPK-nya dibawah standar, justru dengan demikian akan "terpaksa" memilih jalan entrepreneur. Lalu apa jadinya kalau IPK diatas 3, kemudian memilih berbisnis? Ada, tapi sangat sedikit.

Sekali lagi Life is a Choice, secara logika harusnya yang IPKnya diatas 3 ini jika diaplikasikan dalam bisnis harusnya lebih bagus lagi hasilnya, bukankah begitu?

4. "Kuliah itu hanya memasukkan "sampah" ke kepala Anda"

Salah satu saran "sinting" lainnya adalah "Kuliah itu memasukkan sampah ke kepala Anda". Bagi setiap orang yang masih kuliah mendengar statement ini pasti protes, tidak terkecuali peserta seminar yang notabene masih kuliah.

Mereka merasa apa yang dilakukan setiap hari berarti memasukkan sampah ke kepala mereka? Apakah ini salah? Tidak juga, karena memang apa yang dipelajari itu tidak dipakai di kemudian hari, jika kita bercita-cita menjadi bisnisman sukses seperti om Bob.

Apa sebabnya? Bob Sadino meniti karir bisnisnya dari nol dan mempelajarinya dari lapangan, dari pengalaman dan dari percobaannya sendiri. Makanya saat mempelajari sesuatu di bangku kuliah sementara apa yang dipelajari itu tidak dipakai maka apa yang dipelajari itu menjadi sampah bagi otak kita.

Satu statement yang menguatkan ini adalah bahwa dia berpesan, "Jadilah manusia pembelajar". Jangan hanya dari bangku kuliah, tapi pelajarilah dari kuliah kehidupan yang Anda jalani.

5. "Kalau ingin kaya, bisnis sayuran"

Haha.. secara, awalnya beliau adalah pengusaha sayuran pantas saja usaha yang direkomendasikan adalah bisnis sayuran. Mengapa ini saya sebut "sinting"?
Tidak lain karena ini adalah tipikal orang yang konsisten dengan apa yang diucapkan. Dia mengajarkan apa yang dia lakukan, menunjukkan apa yang sudah dilalui - jadi tidak asal bunyi saja. Cerdas bukan?
 
6. "Pebisnis itu harus nyentrik"

Apakah pebisnis harus nyentrik? Hmm bisa iya, bisa juga tidak, kalau tipikalnya om Bob Sadino, senyentrik itu pun tentu orang akan menaruh rasa hormat ke beliau, maklum, selain pengusaha, dia juga menjadi mentor banyak orang, dan menghasilkan pengusaha yang berbobot juga dibawah angkatannya om Bob.
Wajar bila senyentrik apapun penampilannya oran akan segan dengan beliau. Nah kalo kita-kita, itu kembali ke kita saja, ingin nyentrik silahkan, tidak juga tidak menjadi masalah

7. "Bisnis itu hanya modal dengkul. bahkan jika Anda tidak punya dengkul, pinjam dengkul orang lain

Banyak peserta di sesi tanya jawab mengeluhkan tentang keterbatasan modal yang dimiliki, lalu apa kata om Bob tentang ini?

Dia berujar, "Mau gak kira-kira kalau dengkulnya dibeli 500 juta? Tidak mau kan, berarti Anda punya modal 1 milyar dengan 2 dengkul Anda!" Paham?
Begitulah karakter om Bob yang nyentrik, "sinting" bagi sebagian orang yang hanya menangkap apa yang diucapkan tapi bukan apa yang ingin disampaikan, beruntunglah orang yang di"sinting"kan beliau ke jalan kebaikan kemudian menjadi entrepreneur dan sukses.

Jika gagal, maka wajib menghabiskan kegagalan itu hingga hanya berhasil yang bersisa. Ada satu ucapan yang menarik yang patut Anda catat. Inilah mengapa saya menulis tulisan ini dan membaginya untuk Anda. Ketika itu saya mengikuti seminarnya, kemudian dalam sesi tanya jawab saya iseng-iseng bertanya sekaligus juga ingin menjebak om Bob.

Pertanyaan saya seperti ini "Bisnis apakah yang prospektif om Bob?"
Sebelum menjawab dia menanyakan kepada saya, "Kamu sendiri sudah punya bisnis?" saya sahut "Belum, makanya saya ingin tanya kepada om Bob?"
Sambil tertawa beliau menjawab "Bisnis yang prospektif adalah bisnis yang "dijalankan" bukan ditanyakan terus!"

Satu lagi kalo kata om bob,  kita hanya diwajibkan untuk menuntut ilmu karna ilmu adalah cahaya  untuk menerangi hidup kita yang cuma sekali ini

Sumber: http://www.kaskus.co.id/thread/54bf39fd9e7404f4198b456c/7-nasehat-gila-bob-sadino-untuk-anak-muda

Hanya Sebuah Pencerahan Untuk Yang Kuliah - Kerja

Kuliah..? Apa keuntungan dan kerugiannya..?
(koq ada kerugian sih)..?
 
Nah, sekadar sharing saja, selama ini jumlah pengangguran makin meningkat.. Mengapa kita sebagai blogger tidak membuka lapangan pekerjaan sendiri layaknya bisnis online.?
Walaupun butuh modal, tapi saya yakin pasti balik modal koq.
 
Nah, tunggu apa lagi, mau cari pekerjaan atau membuat lapangan pekerjaan sendiri..?? Itu pilihan..
Sekedar informasi saja, saat ini sudah ada jutaan pengangguran yang menanti pekerjaan tersebut.
Untuk hidup aja sulit, koq kaya gini ya perkembangan Indonesia sekarang.

"Perasaan dulu ada lagu deh, bukan lautan hanya kolam susu, ikan dan kayu pun cukup menghidupimu..."

Nah, kenapa sekarang serba sulit..? Malah di kuliah sudah ada inovasi entrepreneurship.. Nah, loh, apakah masuk universitas, cape2 submit tugas kuliah hanya untuk wirausaha..? Kalo begitu, mending simpan modal buat bikin usaha sendiri aja boz..
Nah, akhir kata, selamat mencari pekerjaan atau membuat lapangan usaha sendiri..
Good luck...!!

Kisah para Wali Allah

Dunia tasawuf mengenal banyak cerita sufi. Sebahagian dari cerita itu termuat dalam kitab Tadzkiratul Awliya, Kenangan Para Wali, yang ditulis oleh Fariduddin Attar. Buku ini ditulis dalam bahasa Persia, meskipun judulnya ditulis dalam bahasa Arab. Selain bererti kenangan atau ingatan, kata tadzkirah dalam bahasa Arab juga bererti pelajaran. Sehingga Tadzkiratul Awliya bererti pelajaran yang diberikan oleh para wali.
Attar mengumpulkan kisah para wali; mulai dari Hasan Al-Bashri, sufi pertama, sampai Bayazid Al-Busthami. Dari Rabiah Al-Adawiah sampai Dzunnun Al-Mishri. Selain buku ini, Attar juga menulis buku cerita sufi berjudul Manthiquth Thayr, Musyawarah Para Burung. Berbeza dengan kitab pertama yang berisi cerita para tokoh sufi, kitab ini berbentuk novel dan puisi sufi. Sebahagian besar ceritanya bersifat metaforis.

Fariduddin dijuluki Attar (penjual wewangian), kerana sebelum menjadi sufi ia memiliki hampir semua toko ubat di Mashhad, Iran. Dahulu, orang yang menjadi ahli farmasi juga sekaligus menjadi penjual wewangian. Sebagai pemilik toko farmasi, Attar terkenal kaya raya.

Tidak Ada Kebaikan Puasa dan Shalat Malam Bagi Keluarga Ini

Berumah tangga adalah salah satu sarana untuk belajar sosialisasi dalam masyarakat. Sebuah rumah tangga tidak mungkin hidup sendiri tanpa peran tetangga atau masyarakat sekitarnya. Dalam Islam, tetangga memiliki peran yang amat penting. Bahkan bisa menjadi salah satu penentu bagi seseorang akan kelangsungan hidupnya di akhirat kelak.

Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud, Nabi Muhammad Saw mengingatkan tentang tiga dosa besar. Pertama, mempersekutukan Allah Swt dengan sesuatu selain-Nya. Kedua, orangtua yang membunuh anaknya karena khawatir terkait jatah rezekinya. Ketiga, orang yang berzina dengan istri tetangganya. Demikianlah sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim yang dikutip oleh Syeikh Dib al-Bugha dalam syarah “al-Wafi”.

cari duit

ANDA MAU jutaan LEBIH SEBULAN?

Atau anda mau, RUPIAH mengalir KE REKENING BANK ANDA ??

Terobosan Paling Mutakhir Saat Ini, Anda Dapat Menghasilkan Uang Hanya Dengan Modal sebar formulir,

Mau?
Info Lengkap buka & klik disini